Sebab-sebab Hilangnya Nikmat

Allah SWT memperingatkan kita tentang sebab lainnya di antara sebab-sebab hilangnya kenikmatan, dalam firman-Nya :

ولا تحاضون على طعام المسكين
 (Dan kamu tidak saling mangajak memberi makan orang miskin). Qs Al-Fajr : 18

Artinya sebagian kamu tidak saling mendorong kepada sebagian yang lain untuk memberi makan orang miskin yang tidak mendapatkan apa yang dapat mencukupi kebutuhannya. Ada yang mengatakan bahwa orang fakir adalah orang yang tidak memiliki apa-apa sama sekali, sementara orang miskin adalah orang yang memiliki sesuatu, tetapi tidak mencukupi kebutuhannya. Hal itu didasarkan pada firman allah SWT:

أما السفينة فكانت لمساكين يعملون فى البحر
(Adapun perahu, maka ia milik orang-orang miskin yang bekerja (sebagai nelayan) dilaut).Qs Al-Kahfi: 79

Jadi, orang miskin ialah orang yang tidak mendapatkan apa yang cukup untuk memenuhi hajat hidupnya. Sebab, para nelayan itu adalah orang-orang miskin, namun demikian mereka memiliki perahu.

Termasuk penyebab hilangnya nikmat ialah kema­lasan berbuat baik dari dirinya sendiri, bahkan kadang kala ia menghasut orang lain untuk tidak memberi makan orang-orang miskin, padahal permintaan ma­kanan adalah sejujur-jujur permintaan.

Jika ada seseorang yang meminta anda uang, bisa jadi ia sendiri mempunyai uang yang ia simpan. Dan jika ada seseorang yang meminta anda pakaian, bisa jadi ia sendiri tidak membutuhkan pakaian, tetapi ia memintanya untuk dijual. Beda dengan orang yang meminta anda sepotong roti untuk ia makan, pastilah ia orang yang sedang kelaparan yang tidak menemukan makanan, karena itulah permintaan makanan adalah sejujur-jujur permintaan.

Orang yang menolak memberi makan orang miskin dan merintangi orang lain untuk berbuat baik memberi makan orang miskin, sesungguhnya ia adalah orang yang telah berbuat dosa besar yang menyebabkan hilangnya nikmat. Allah SWT berfirman:

وتأكلون  التراث أكلا لما,وتحبون المال حبا جما
{Kamu memakan harta warisan dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil, dan l(amu menicintai harta secara berlebihan ). Qs Al-Fajr : 19-20

Ini faktor lain yang menyebabkan hilangnya nikmat, yaitu memakan harta warisan yang menjadi hak orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan. Memakan hak mereka ketika mereka masih kecil, dan melakukan siasat jahat untuk memperoleh sebagian hak mereka ketika mereka sudah besar, terutama bilamana sang pemilik harta itu telah meninggal dunia. Seseorang membuat trik-trik buruk tanpa khawatir permainannya terungkap oleh orang lain. Dengan cara-cara licik seperti itu ia mendapatkan harta haram yang dapat mendatangkan hukuman dari Allah di dunia ini dengan hilangnya kenikmatan, di samping siksa yang menunggunya di akhirat kelak.

[Bagian ke-13]

Sumber : Terj. Al Khoir wa Syar karya As-Syeikh Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi

Previous
Next Post »