Keutamaan Bertakwa Kepada Allah SWT

Diantaranya juga ia mendapatkan petunjuk agar bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan serta mendapatkan penghapusan dan pengampunan dari dosa.

Allah SWT berfirman:

إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفر عنكم سيأ تكم ويغفر لكم

Artinya: Jika bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu petunjuk, dan menutupi segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosa (mu).”(Qs. Al-Anfal :29)

Sebagian ulama’ tafsir mengatakan: “Memberi kepada kalian Furqon yaitu: petunjuk bagi hati kalian agar kalian dapat membedakan antara yang haq dan yang batil”.

Diantaranya ia mendapat perlindungan, Allah SWT berfirman:

والله ولي المتقين

Artinya: “Dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Jatsiyah :19)

Diantaranya juga ia mendapat penyertaan Allah. Allah SWT berfirman:

واعلموا أن الله مع المتقين

Artinya: “Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Baqarah: 194)

Maksudnyanya adalah: dengan memberi kemenangan, pertolongan dan penjagaan. Diantaranya ia mendapat keselamatan.

Allah SWT berfirman:

ثم ننجي الذين اتقوا

Artinya: “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Maryam: 72)

Juga dijanjikan masuk surga. Allah SWT berfirman:

مثل الجنة التي وعد المتقون

Artinya: “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Muhammad : 15)

إن للمتقين عند ربهم جنات النعيم

Artinya: “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (Qs. Al-Qalam : 34)

وأزلفت الجنة للمتقين غير بعيد

Artinya: “Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).” (Qs. Qaf:31)

Dan masih banyak lagi kebaikan dan keutamaan yang mulia serta berbagai macam karunia yang besar, dan cukuplah mengenai kemuliaan takwa, bahwa Allah SWT menyebutkannya pada sembilan puluh ayat lebih di dalam kitab-Nya Alquran.

Adapun mengenai perintah bertakwa dan keutamaannya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:

اتق الله حيث ما كنت وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخا لق الناس بخلق حسن

Artinya: “Bertakwalah engkau kepada Allah di manapun engkau berada, dan ikutilah setelah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapuskannya, dan perlakukan manusia dengan akhlak yang baik.”

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:

أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد حبشي

Artinya: “Aku berwasiat pada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan patuhilah, meskipun kalian dibawah pemerintahan seorang budak Habasyah.”

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam juga bersabda:

اتقوا النار ولو بشق التمرة فإن لم تجدوا فبكلمة طيبة

Artinya: “Lindunglah diri kalian dari api neraka meskipun (hanya bersedekah) dengan separuh kurma, jika kalian tidak punya maka hendaknya dengan ucapan yang baik.”

Dalam salah satu doanya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mengucapkan

اللهم إني أسألك الهدى والتقى والعفاف والغني

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kebersihan diri dan kekayaan.”

Dan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam juga bersabda:

لا فضل لأبيض على اسود ولا لعربي على عجمي إلا بتقوى الله أنتم وآدم من ترب

Artinya: “Tidak ada kelebihan antara seorang kulit putih atas orang kulit hitam, dan tidak ada kelebihan bagi seorang Arab diatas selain Arab melainkan dengan ketakwaan kepada Allah, kalian berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah.”

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah ditanya: “Siapakah manusia paling mulia?” Beliau menjawab: “Yang paling bertakwa.” (Alhadist)

Dan diriwayatkan bahwa Rasul Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:

لا تأكل إلا طعام تقي ولا يأكل طعامك إلا تقي

Artinya: “Janganlah engkau memakan kecuali hidangan orang yang bertakwa, dan jangan pula ada yang memakan makananmu melainkan orang yang bertakwa.”

Aisyah ra berkata: “Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang lebih membuat takjub hati Rasulullah, dan tidak ada seorangpun yang dapat menarik simpatinya melainkan orang yang bertakwa.”

Imam Ali Karamallahu Wajhah berkata: “Sesungguhnya suatu kaum tidak akan binasa jika modal mereka adalah ketakwaan.”

Qatadah berkata: “Termaktub di dalam kitab Taurat Bertakwalah engkau kepada Allah dan matilah engkau sesukamu.”

Al-A’masy berkata: “Barangsiapa yang modal utamanya adalah ketakwaan, maka lisan akan kepayahan dalam mensifatkan (sewaktu menyebutkan betapa banyak) keuntungannya.”

Bisyir Al-Hafi mengungkapkan dalam bait syairnya :

Kematian seorang yang bertakwa adalah kehidupan yang tiada akhirnya

Sungguh telah dianggap mati suatu kaum sedangkan mereka di kalangan manusia masih hidup

Sebenarnya masih banyak lagi riwayat mengenai keutamaan takwa dan orang-orang yang bertakwa, sebagaimana yang telah diungkapkan dengan panjang lebar tentang masalah takwa ini oleh Imam Ghazali di dalam Kitab Minhaj-nya (kitab Minhajul Abidin) sebagaimana yang tadi telah kami bicarakan secara ringkas

[Menuju Akhirat Dengan Bekal Takwa bagian 2]

Risalatul Mudzakarah Maal Ikhwanul Muhibbin Min Ahli Khair Wad-Din Karya al-Alamah al-Habib Abdullah bin Alwi al Haddad

Previous
Next Post »